Menghadirkan Masa Depan Pendidikan: Sinergi Digital dan Kearifan Lokal Lewat Portal Narasi dan Saromben
Bisnisaa.com - Di era digital yang bergerak cepat, pendidikan tak lagi hanya soal duduk di bangku sekolah, mencatat dari papan tulis, atau membaca buku teks yang sama dari tahun ke tahun. Transformasi digital telah mengubah wajah edukasi menjadi lebih dinamis, inklusif, dan bisa diakses dari mana saja. Namun, di tengah arus modernisasi ini, satu hal yang tetap penting adalah bagaimana kita menyelaraskan teknologi dengan nilai-nilai lokal dan budaya yang membentuk identitas bangsa. Inilah titik temu yang menarik antara Portal Narasi dan Saromben dalam dunia pendidikan Indonesia.
![]() |
Narasi dan Saromben |
Digitalisasi Pendidikan: Peluang dan Tantangan
Kita tak bisa memungkiri bahwa digitalisasi membuka peluang
luas dalam dunia pendidikan. Akses informasi jadi lebih cepat, metode belajar
lebih variatif, dan siswa dari daerah terpencil kini bisa mengikuti kelas yang
sama dengan mereka yang tinggal di kota besar—selama ada koneksi internet yang
memadai.
Namun, di balik peluang itu, muncul tantangan: tidak semua
konten digital relevan dengan konteks lokal. Terlalu banyak platform edukasi
yang sekadar menyalin materi dari luar negeri tanpa melakukan adaptasi terhadap
budaya, bahasa, dan kebutuhan masyarakat lokal.
Di sinilah peran penting inisiatif-inisiatif lokal seperti Saromben
dan media edukatif seperti Portal Narasi yang menghadirkan pendekatan
pendidikan yang lebih membumi dan kontekstual.
Saromben: Edukasi Berbasis Kearifan Lokal
Saromben adalah contoh nyata bagaimana pendidikan
bisa dirancang berdasarkan nilai dan budaya lokal. Saromben bukan hanya sebuah
komunitas atau program pendidikan, tetapi sebuah gerakan untuk mengangkat
kembali nilai-nilai kearifan lokal ke dalam proses pembelajaran.
Dengan pendekatan yang mengedepankan cerita rakyat, tradisi
lisan, dan praktik budaya yang masih hidup di tengah masyarakat, Saromben
menyajikan pengalaman belajar yang unik dan membumi. Anak-anak diajak memahami
matematika lewat pola tenun, belajar sains melalui perubahan musim dan
pertanian tradisional, atau mengeksplorasi literasi lewat cerita nenek moyang
yang diceritakan secara turun-temurun.
Lebih dari sekadar pelajaran, Saromben menanamkan rasa cinta
pada identitas lokal. Ini adalah bentuk pendidikan yang tidak hanya
mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter dan kepekaan budaya.
Portal Narasi: Media Edukatif yang Menyuarakan Perspektif
Lokal
Sementara Saromben bergerak di akar rumput, Portal Narasi
hadir sebagai jembatan digital yang mengangkat suara-suara dari daerah,
termasuk dalam bidang edukasi. Portal ini menyuguhkan beragam narasi edukatif
yang tidak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari pelosok nusantara.
Portal Narasi menyadari bahwa pendidikan bukanlah sesuatu
yang seragam. Kebutuhan, tantangan, dan potensi tiap daerah berbeda-beda.
Karena itu, konten-konten yang disajikan pun menggambarkan keberagaman
perspektif, mulai dari kisah guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal),
inisiatif komunitas belajar di desa, hingga praktik baik dari sekolah berbasis
budaya.
Melalui Portal Narasi, masyarakat diajak untuk melihat
pendidikan bukan hanya dari kacamata institusi formal, tetapi juga sebagai
gerakan sosial yang bisa dimulai dari siapa saja, di mana saja.
Kolaborasi Saromben dan Portal Narasi: Mengakar dan
Mengglobal
Bayangkan potensi besar yang bisa muncul dari kolaborasi
antara gerakan seperti Saromben dan platform seperti Portal Narasi. Yang satu
kuat di konten lokal dan pendekatan berbasis budaya, yang satu lagi punya
jangkauan luas dan kekuatan digital storytelling. Keduanya bisa saling
melengkapi.
Misalnya, cerita dan metode belajar dari Saromben bisa
diangkat dan dibagikan lewat Portal Narasi, sehingga menginspirasi daerah lain
untuk menerapkan pendekatan serupa. Sebaliknya, informasi dan narasi dari
Portal Narasi bisa memberi inspirasi baru bagi pengembangan materi belajar di
Saromben, agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Kolaborasi semacam ini tak hanya memperkaya konten edukatif,
tetapi juga memperkuat identitas dan kebanggaan lokal dalam pendidikan
nasional.
Menuju Ekosistem Edukasi yang Berdaya
Masa depan pendidikan Indonesia tidak hanya ditentukan oleh
teknologi yang digunakan, tetapi oleh nilai-nilai yang dibawa dalam prosesnya.
Dengan menggabungkan kekuatan digital seperti Portal Narasi dan pendekatan
kearifan lokal seperti Saromben, kita bisa membangun ekosistem edukasi yang
tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakar kuat pada budaya dan
karakter bangsa.
Pendidikan harus bisa menginspirasi, membebaskan, dan
memberdayakan. Dan itu hanya mungkin jika kita mengakui bahwa setiap daerah
punya potensi dan cerita yang layak didengar dan dibagikan.
Transformasi edukasi bukan hanya soal perangkat dan
teknologi, tapi juga tentang narasi dan nilai. Portal Narasi dan Saromben
adalah contoh bagaimana dua pendekatan berbeda bisa bersinergi: satu dari dunia
digital, satu dari akar budaya lokal. Keduanya memberi kita pelajaran
penting—bahwa masa depan pendidikan Indonesia bukan tentang meniru, tetapi
tentang menggali dan mengangkat apa yang sudah kita miliki, lalu
menyampaikannya dengan cara yang relevan dan inspiratif.
Posting Komentar